"Jangan mengaku orang Madiun jika tak suka makan pecel !"
Ketika kita dijejali hal yang sama terus menerus, maka akan ada dua kemungkinan : bosan atau ketagihan.
Penduduk Jawa setiap hari makan nasi. Mengapa tidak bosan?
Demikian juga nasi pecel.
Masyarakat Madiun asli secara umum, hampir setiap hari breakfast dengan menu "pecel". Pecel untuk sarapan ini bisa di dapatkan di setiap tempat.Meski mereka memiliki jam buka masing-masing, ... boleh di katakan nasi pecel tersedia 24 jam di Madiun.
Tetapi jangan salah meski sama-sama Madiun masing-masing penjual memiliki cita rasa berbeda. Bahkan pernah ketika ketika kami mudik,..mendapatkan warung dengan harga tinggi tetapi rasa pecelnya, tak jelas.
Karena saya termasuk "PECINTA PECEL" saya bagikan tempat kuliner pecel terjangkau dan bukan mak nyos lagi seperti kata Pak Bondan. Tetapi mak nyuoos, nyuoos, nyuoos. (Itu menurut saya lho,...silakan komen jika tidak setuju)
Tidak percaya? Boleh dicoba Kawan...
- Warung Makmur
Ini adalah warung langganan orang tua saya. Tetapi karena jaraknya lumayan jauh dari kediaman kami, kami hanya membeli di waktu-waktu special saja. Atau disaat mudik, biasanya hari kedua lebaran bu Ismi sudah berjualan.
Warung bu Ismi terletak di Jalan Trunojoyo, telepon (lihat pic),.jadi dari arah traffic light pasar Sleko ke arah Selatan sebelum mesjid, di sebelah kiri jalan.
Warungnya sederhana hanya dua meja, karena itu siang sedikit jangan harap mendapat tempat, kami sekeluarga sering makan di dalam mobil.
Saya foto ya Buk,..biar terkenal |
Alhamdulillah, Laris Manis Mbak !!! |
**Semoga bermanfaat